Rabu, 29 Desember 2010

Mulailah dari yang akhir!

Dua orang pekerja di perusahaan konstruksi diutus oleh perusahaan ke perusahaan rekanan untuk merenovasi atap bangunan. Ketika keduanya tiba di tangga, ada tulisan 'Lift Rusak'. Mereka diam sejenak, berpikir apa yang harus mereka lakukan. Tetapi, mereka cepat memutuskan untuk naik tangga, meski gedung tersebut berlantai 40. Mereka naik dengan susah payah sambil membawa peralatan. Dengan semangat mereka pun dapat mencapai lantai teratas setelah berjuang keras megucurkan keringat.
Ketika sampai di atas, salah seorang dari mereka melirik rekannya dan berkata, "Aku punya dua kabar yang ingin aku sampaikan kepadamu: pertama, kabar menggembirakan dan kedua, kabar memilukan"
Rekannya menjawab, "Baik. Apa kabar yang menggembirakan?"
Ia berkata,"Kita sudah tiba di atap gedung"
Rekannya berjingkrak kegirangan, "Kita berhasil." Lalu dia bertanya lagi, "Lalu apa kabar yang memilukan?"
Ia menjawab dengan penuh sesal, "Ini bukan gedung yang dimaksud"
Kehidupan yang berakal menghendaki adanya tujuan yang jelas. Ibarat sebuah bahtera yang tengah berlayar mesti menentukan arah dan tujuan yang jelas. Jika tidak, Sang Bahtera akan tersesat di luasnya samudera. Terombang-ambing dalan ketidakpastian yang menenggelamkan. Manusia dalam menjalani kehidupan layaknya bahtera yang mengarungi lautan.Manusia tanpa tujuan akan bimbang dalam kebingungan, gamang dalam kepanikan, gelisah dalam ketakutan, dan mati bersama penyesalan.
Jika Anda bertemu seorang pemuda yang menghabiskan menyulut rokok, memetik gitar ditemani anggur merah, dan bersuka-ria dengan kawan-kawan dalam kelalaian yang menghanyutkan, tanya lah ia., Apa tujuan hidupmu?. Jika Anda kenal dengan seorang wanita yang bermalasan dengan telenovela dan sinetron tanpa mempedulikan kebersihan rumah, pendidikan anak, dan kewajibannya kepada suami, tolong tanyakan, Apa tujuan hidupmu?Jika Anda kebetulan berjumpa dengan kawan lama yang baru saja gagal dalam mengelola usaha dan mengalami frustasi yang sangat, ingatkanlah, Apa tujuan hidupmu?Jika Anda tengah sendiri di tempat yang sunyi-sepi, saya titip pertanyaan untuk diri Anda, Apa tujuan hidupmu?
Tujuan tidak akan membiarkan tuannya berlama-lama dalam kesantaian dan kelalaian. Tujuan juga tidak merelakan waktu pemiliknya dilalui dengan kemalasan dan kedurhakaan. Tujuan memberikan semangat untuk bangkit dari kegagalan dan memanggil-manggil tuannya untuk segera datang menjemputnya.
Mulailah menentukan tujuan atau visi hidup dengan diajarka Steven Covey:
Bayangkan, Anda datang ke sebuah yayasan penyelenggara kematian untuk memesan sebuah peti jenazah. Kemudian peti jenazah itu diantar ke rumah Anda. Bayangkanlah yang masuk ke dalamnya adalah Anda sendiri. Orang-orang akan mengantar ke kuburan. di sana akan ada kata sambutan dari beberapa orang tertentu yang terkait erat dengan Anda. Bayangkan apa yang ingin anda dengar dari orang-orang tentang diri Anda. Anda tidak memiliki hak jawab.
Atau Anda bisa memulai dengan tanya-jawab, kita bisa manfaatkan sabda Rasulullah shallahu `alaihi wa sallam:
"Pada hari kiamat nanti, kaki seorang hamba tidak akan (dibiarkan) melangkah hingga ia ditanya tentang umurnya, untuk apa dia habiskan; tentang ilmunya, apa saja yang telah dia amalkan; tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan untuk apa dia gunakan; dan tentang jasadnya, untuk apa dia pergunakan?" (H.R Tirmidzi) 
Coba lah untuk menjawabnya sekarang, ketika Anda masih di alam dunia. Kehidupan Anda tentu akan menemukan arah dan tujuan yang jelas.


Mulailah dari yang akhir!